• Jelajahi

    Copyright © SERONOK BATAM MEDIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    iklan

    Banner Header

    Tiga Program Majelis Ekonomi PWM Kepri, Penguat Gerakan Ekonomi Keumatan

    Redaksi
    02/05/2025, Jumat, Mei 02, 2025 WIB Last Updated 2025-05-03T06:10:27Z
    Banner Header
    Banner Header



    SeronokBatam.com | Batam - H. Widiyono Agung Sulistyo.ST. selaku ketua Majelis Ekonomi, Bisnis & Pariwisata Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Kepri dalam diskusi bersama ketua PWM Kepri H.Huzaifah Dadang, dan Ustadz Mirwan Siregar, dalam bahasan diskusi yakni untuk melanjutkan Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kepulauan Riau, yang sejak Maret 2025,ketuanya di beri amanah tugas di Kementerian Agama RI di Jakarta.


    "PWM memberi amanah Saya untuk mencari Tim meneruskan Majelis Ekonomi PWM Kepri. Dalam perjalanannya setelah minta masukan dari Ketua-Ketua PDM (Pimp Daerah Muhammadiyah) & PDA (Pimpinan Daerah Aisyiah) se-Kepri, ternyata banyak warga perserikatan yang menjadi ahli ekonomi & punya star-up tinggal yang di Kepri," kata Agung.

    Diantaranya di Batam ada seorang Doktor, ahli dibidang Akutansi, beliau Ketua Prodi MM di Kampus UMRAH, yaitu Ibu DR. Asmaul Husna, ada juga lulusan S1 & S2-nya dari ITB dg berbagai prestasi kejuaraan aplikasi star-up yaitu Ibu Nurana Indah Paramita, MBA.


    Dari Tanjungpinang ada Bang Zamzami A Karim, tokoh politik & sosial dari STISIPOL. Dan teman-teman lainnya, ada dari Pengusaha & Dosen/Kepala Sekolah yang berjumlah 13 orang se-Kepri.

    Maka Majelis Ekonomi mempunyai tim SDM unggul, hal ini merupakan ASET terpenting bagi jalannya organisasi di Majelis Ekonomi.

    Agung juga katakan, Kita ketahui bersama Muhammadiyah sebagai gerakan ijtihat yang tidak sekedar berdakwah dimimbar, tetapi juga menjawab tantangan nyata umat, termasuk kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan ekonomi (pemerataan ekonomi).

    Maka, tugas kita adalah membumikan semangat tajdid (pembaharuan) dalam bidang ekonomi didaerah.

    Dalam QS Al-Hasyr ayat 7 dikatakan '... supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu'.

    Ayat ini menegaskan misi keadilan sosial yang menjadi inti dari Islam dan gerakan Muhammadiyah.

    "Dalam diskusi Tim terkait program, disepakati prioritas utama adalah mengumpulkan Pengusaha/UMKM (inventarisasi) yang ada di perserikatan terlebih dahulu, karena data ini sangatlah penting diketahui," ujar Agung, Jum'at (02/05/25) siang.

    Dari data tersebut ada 3 program yang akan dilakukan dan dilanjutkan :

    1. Kita akan hubungkan dengan lembaga baik pemerintah/non pemerintah untuk meningkatkan kualitas (Badan Hukum, PIRT, Halal, HAKI, Digital Marketing, dan lain lainnya).

    2. Kita akan buat web (semi) Market place, untuk memudahkan warga perserikatan & masyarakat untuk akses membeli produk, yang dibarengi oleh promosi dari Medsos yang kita siapkan, ini dapat bantuan CSR dari IlmuBox, perusahaan yang bergerak bidang website;

    3. Jika memenuhi syarat, kita akan membuka Toko Offline misalnya TokoMu atau Surya Mart, dan ini sangat memungkinkan berdiri sendiri atau bekerjasama dengan supermarket yang sudah establish di Batam atau kota/kabupaten di daerah.

    "Tentunya program ini bisa berjalan dengan baik, maka dibutuhkan support dari berbagai pihak dan dibarengi kekompakan tim ekonomi itu sendiri dan tim besar secara menyeluruh dari perserikatan," harap Agung.

    Majelis Ekonomi siap berkolaborasi dengan seluruh amal usaha Muhammadiyah, Ortom, Majelis, lembaga dan komunitas masyarakat untuk membangun dan mengembangkan UMKM, pusat perdagangan dan jejaring usaha strategis lainnya.

    "Kedepan, jika rencana program internal ini lancar, kita akan bekerjasama dengan organisasi UMKM lainnya diluar Muhammadiyah," kata Agung.

    Dengan tujuan besar, ekonomi keumatan harus tumbuh dan berkembang dengan disediakan akses yang luas untuk meningkatkan kualitas & promosi yang konsisten.

    "Kami Yaqin dan percaya, jika kita bersatu dalam semangat kolektif dan berbasis nilai Islam, maka Muhammadiyah dan Islam mampu menjadi pusat kekuatan ekonomi umat yang mencerahkan ditengah pasar yang mayoritas (80%) umat Islam itu sendiri," tutup Agung. (Redaksi)
    Komentar

    Tampilkan