• Jelajahi

    Copyright © SERONOK BATAM MEDIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    iklan

    Banner Header

    Kapal Perang Indonesia Dan Singapura Berburu Ranjau Dalam Latma Joint Minex Pandu 2024

    Redaksi
    17/05/2024, Jumat, Mei 17, 2024 WIB Last Updated 2024-05-18T23:30:34Z
    Banner Header
    Banner Header



    SeronokBatam.com | Batam - Kapal perang Indonesia KRI Pulau Fani - 731 dan KRI Pulau Fanildo - 732
    bersama dengan Kapal Perang Singapura yaitu RSS Punggol M108 dan RSS Bedok M105 yang tergabung dalam Latma Joint Minex Pandu 2024 mulai memasuki daerah Latihan.

    Latihan kapal perburuan ranjau ini dilepas secara langsung oleh Komandan Lantamal IV Batam Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto CHRMP., M.Tr.Opsla yang diwakilkan Asops Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Khalimul Khakim, M.Han. bersama dengan Komandan Satgas Joint Minex Pandu Kolonel Laut (P) Fitriyan Ruipto bertempat di Dermaga Batu Ampar Batam, Kamis, (16/5/2024).


    Komandan Lantamal IV secara terpisah mengatakan, serial latihan pada hari ini akan langsung melaksanakan Pemburuan ranjau dimana masing-masing kapal telah meletakkan ranjau laut secara bersilangan di area latihan dalam skenario latihan.

    Selain itu, serial latihan boardex atau peran pemeriksaan kapal akan diperankan oleh pasukan khusus masing-masing negara, Angkatan Laut mengikutsertakan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan negara Singapura mengikutsertakan Naval Diving Unit (NDU).

    Serial latihan lainnya seperti netralisasi menggunakan TNT dan Demolition Diving dan penembakan senjata ringan juga dilaksanakan saat latihan berlangsung.

    Sebelumnya Laksma Tjatur juga telah menyebutkan, bahwa latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan deteksi dalam membersihan ranjau laut guna menjaga keamanan dan kedaulatan di masing-masing negara.

    Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto, pada Selasa lalu (14/05/2024) mengatakan, Latihan bersama ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura di bidang pertahanan serta hal yang penting untuk memastikan perairan kedua negara bebas dari ancaman ranjau,” (Red/Dispenlantamal IV ) 
    Komentar

    Tampilkan